Selasa, 29 Desember 2009

Jaminan Mutu Hasil Analisa atau Kalibrasi Laboratorium

Dalam penigkatan Mutu produk olahan khususnya (seafood) tentunya tidak lepas dari kualitas management analisa yang di lakukan setiap hari oleh personil laboratorium, baik akan menentukan keakurata data maupun jaminan mutu hasil analisa. Untuk menjamin mutu hasil analisa kita bisa melakukan kalibrasi loboratorium. Adapun tindakan yang di lakukan sebagai berikut:

  • Peningkatan keterampilan Analist melalau program trening secara rutin baik internal maupun eksternal.
  • Trening internal dilakukan oleh kepala laboratorium kepada para analist laboratorium.
  • Trening Eksternal dilakukan dengan melakukan kerjsama dengan loboratorium pemerintah atau mengikuti trening independen yang mampu meningkatkan keterampilan para analist, contohnya seperti mengikuti trening di CV. Pratama Hartono Indonesia khusus tentang Analisa Antibiotik. Jadi apabila di perusahaan anda membutuhkan trening bisa hubungi kami.he..he...maaf sekalian promosi.
  • Verifikasi laboratorium setiap 6 bulan sekali oleh audit internal. Dalam hal ini perusahaan anda sendiri yang melakukan atau tim auditor laboratorium. Hal ini biasanya diatur oleh Quality Assurance perusahaan.
  • Evaluasi kerja setiap ditemukan penyimpangan hasil analisa oleh analist dan kepala laboratorium, segera melakukan tindakan perbaikan dilapangan.
  • Management riview yang akan memonitor dan evaluasi kinerja evaluasi loboratorium serta dari aktifitas ini akan memberikan saran perbaikan untuk kemajuan program kinerja laboratorium.
  • Laporan harian hasil analisa yang telah selesai langsung dismapikan ke pihak terkait. Laporan harian di sampaikan dalam bentuk form. From berisi tentang identitas sample, jenis uji, hasil uji, dan informasi lain yang di perlukan.
  • Laporan mingguan laporan mingguan adalah rekapan hasil analisa laboratorium selama satu minggu, laporan ini dapat digunakan sebagai evaluasi kualitas proses produk setelatah satu minggu berjalan.
  • Laporan bulanan hasil analisa selama satu minggu di rekap dalam laporan yang sudah di print menggunakan komputer, data disajikan dengan pengelompokan jenis sample. Data di lengkapi rata-rata hasil selama 1 bulan, waktu penyampaian setelah semua hasil uji keluar.
  • Laporan yang bersifat urgent atau penting untuk mempercepat pelaporan hasil analisa, laporan di sampaikan lewat telpon. Laporan secara tertulis dibuat sesegeramungkin setelah laporan tersebut disampaikan. Laporan hasil analisa yang menyimpang di sertai dengan form Corrective Action sebagai tindakan perbaikan.

Dari semua cara diatas, intinya adalah bagaimana cara terbaik untuk menerapkan dan menjamin mutu hasil analisa kita sehingga kita bisa melakukan kalibrasi loboratorium dengan mudah dan tentunya semua hasil produk yang telah di analisa dapat terjamin mutunya.

So?... Lakukan saja langkah-langkah diatas. semuanya mungkin tambak rumit. Tapi, jika anda melaksanakanya satu persatu maka semuanya jadi mudah.

Just do it!!!

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

HACCP Dalam Industri Pangan Bagian 2

Kemarin sudah kita bahas HACCP dalam industri bagian 1, sekarang kita bahas HACCP dalam industri bagian 2. Bagi anda yang belum baca HACCP bagian 1 saya sarankan anda baca terlebih dahulu.

Sistem HACCP bukan merupakan sistem jaminan keamanan pangan yang zero-risk (tanpa resiko), tetapi di rancang untuk meminimalkan resiko bahaya keamanan pangan. Sistem HACCP juga dianggap sebagai alat manajemen yang digunakan untuk memproteksi rantai pasokan pangan dan proses produksi terhadap kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik.

Selama perkembanganpenerapannya pada proses produksi transportasi ddan distribusipangan ternyata secara nternasional HACCP dapat diterima sebagai suatu sistem untuk keamanan pangan, dan tidak ada perubahan terhadap prinsip-prisip HACCP yang akan saya jelaskan lebih lanjut. Para pakar ilmu pangan berpendapat bahwa HACCP memberikan elemen-elemen penting dalam sistem manajemen keamanan maupun GMP (Good Manufacturing Pracatices) dengan cara yang sangat sistematis dan mudah sehingga dapat di terapkan dalam berbagai level industri pangan, dan seluruh rantai produksi pangan. secara umum dan sederhana HACCP dapat di jelaskan sebagai berikut: lihat dan amati produk dari awal hingga ahir, tetapkan dimana bahaya mungkin dapat timbul, tetapkan cara pengendalian dan lakukan monitoring, lakukan hal diatas tersebut dan lakukan rekaman kegiatan, serta usahakan berjalan secara kontinyu dan efektif.

Karena HACCP dikenal sebagai sistem keamanan pangan yang efektif, maka dengan menerapkan HACCP secara konsekkuen maka perusahaan pangan akan dapat memberikan kepercayaan pada pelanggan terhadap jaminan yang telah di lakukan, dan akan memberikan kesan yang baik bahwa industri pangan yang bersangkutan memenuhi komitmen yang kuat dan profesional dalam menjamin keamanan pangan. Bahkan suatu industri pangan berharap HACCP dapat mendemontrasikan bahwa sistem keamanan pangannya telah memenuhi persyaratan regulasi pemerintah dalam menjamin masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya bahaya keamanan pangan.

Tiga Cara Pendekatan HACCP Pada Produk-Produk Seafood

Denagan program HACCP ini pada analisa bahaya pada tiga pendekatan penting dalam pengawasan produk seafood:

  1. Food Safety/Keamanan Pangan: Aspek-aspek dalam proses produksi dapat menyebabkan timbulnya penyakit atau bahkan kematian. Masalah ini biasanya di hubungkan dengan masalah biologi kimia dan fisika.
  2. Wholesomeness/Kebersihan: Merupakan karakteristik-karakterisik produk atau proses dalam kaitanya dengan kontaminasi produk atau fasilitas sanitasi dan hegiene.
  3. Economic Fraud/Pemalsuan: adalah tindakan-tindakan yang ilegal atau penyelewengan yang dapat merugikan pembeli. Tindakan ini mencakup diantaranya pemalsuan spesies (bahan baku) penggunaan bahan tambahan yang berlebihan, berat tidak sesuai dengan label, overglazingdan jumlah komponen yang kurang seperti yangg tertera dalam kemasan produk.

Ketiga aspek pendekatan tersebut adalah dasar pendekatan HACCP bagi perusahaan manapun yang mau produk olahanya aman. Saya yakin, apabila di perusahaan anda menerapkan HACCP secara konsisten kontrak baru dari buyyer akan terus berlanjut dan tentunya anda sebagai karyawan akan menikmati hasilnya. Tidak beratkan melakukan semua itu?

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Senin, 28 Desember 2009

Analisa Hidrogen Peroksida dengan Kit

Sampai saat ini progam budidaya ikan oleh masyarakat Indonesia masih sangat di minati. Salah satu jenis ikan yang sangat potensial untuk dibudidayakan yaitu ikan kerapu macan karena ikan kerapu macan ini mudah untuk dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tetapi salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan kerapu macan yaitu adanya infeksi ektoparasit khususnya dari jenis pseudorhabdosynochus sp yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan bahkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian, sehingga menghambat proses produksi.
Infeksi pseudorhabdosynochus sp dapat di tanggulangi dengan melakukan upaya pengobatan pada ikan budidaya. Metode perendaman dengan H2O2 merupakan salah satau upaya yang sangat efektif untuk mengurangi infeksi pseudorhabdosynochus sp karena bahan ini relatif lebih aman di banding bahan kimia jenis lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi H2O2 yang efektif untuk penanggulangan ektoparasit pseudorhabdosynochus sp yang menginfeksi ikan kerapau macan.
Hem...bahaya juga bila sampai hasil panen ikan kerapu jadi gagal bisa rugi kita sebagai petani budidaya yang mengandalkan tambak bisa ga, makan kita sebulan he..he.... Untuk mengetahui lebih dini tentang jenis infeksi pseudorhabdosynochus sp pada ikan kerapu segeralah melakukan pemeriksaan lebih dini. Nah, di bawah ini cara Analisa Hidrogen Peroksida pada ikan kerapu untuk mengetahui infeksi pseudorhabdosynochus sp.
Terlebih dahulu kita melakukan persiapan:

Preparation Sample
  1. Timbang sample ikan kerapau 200gr
  2. Kemudian Ambil cuplikan 50gr lalu tambahkan 150ml aquadest kemudian haluskan dengan menggunakan blender selama 5 menit.
  3. Ambil 10gr hasil blederan tadi masukan kedalam labu ukur kemudian tambahkan 100ml aquadest.
  4. Homogenkan selama 3 menit dengan cara membolak-balikkan labu ukur, setelah iu homogenkan dengan menggunakan centrifuge selama 5 menit dengan keceptan 4000 rpm.
  5. Ambil 10 ml supernatan cek kandungan piroksida pada ikan kerapu.
Nah, kita baru saja selesai melakkan preparasi sample selanjutnya kita analisa Hidrogen peroksida dengan menggunakan kit.

Analisa Hidrogen peroksida dengan kit.
  • Rendam kepala tester kedalam supernatan selama 1 detik
  • Amati perubahan warna setelah 15 detik, bandingkan dengan standart warna yang tertera pada tabung kit
  • Nilai yang terbaca hasil perbandingan warna dikalikan dengan konstanta 0.004 untuk mendapatkan nilai dalam satuan persen.
Jika tidak terentuk warna setelah 15 detik, tunggu sampai 15 menit, warna biru yang terbentuk setelah 3 menit menandakan positif Hidrogen Peroksida (meski bernilai kualitatif bukan kuntitatif).
Oiya hampir saja terlewatkan untuk mengetahui hasil analisa yang kita lakukan sudah sesuai dengan standart kita bisa melakukan kontrol metode. Adapun caranya sebagai berikut:
  1. Campurkan 1.5ml hydrogen peroksida 10 mg/l dengan aquadest hingga 250 ml
  2. Ambil dari lauran ini setelah homogen (penggunaan dengan magnetic stirrer berbentuk seperti kapur), sebanyak 0.75 ml dan campurkan dengan aquadest hingga 250 ml
  3. Cek larutan tersebut dengan kit, hasilnya haruslah 10 mg/l.
yang terahir adalah penyimpanan kit harus pada suhu 2-8 derajat celsius dan tutup tabung segera di tutup apabila sudah selesai digunakan.
Kata orang tua jaman dahulu kita bisa karena terbiasa oleh karena itu banyak-anyaklah latihan analisa agar hasil analisa sesusi dengan yang anda harapkan.
anda setuju dengan saya?
saya tunggu komentarnya..........


NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

CCP Di Produksi

Tentunya disetiap proses produksi harus menerapkan HACCP. HACCP meliputi CCP (Critical Control Point) yang harus di perhatikan dalam proses produksi, untuk itu CCP harus di terapkan di titik-titik rawan timbulnya bahaya pada produk olahan. Dibawah ini pengawasan CCP yang harus di perhatikan oleh time QC online agar meminimalkan terjadinya bahaya (Hazard) pada produk yang sedang di olah.

  1. Receiving, ikan, udang atau rajungan harus dicek terlebih dahulu (Suhu, nama Suplier, jumlah dan jenis ikan, udang atau rajungan)
  2. Cara Bongkar harus fifo serta bersih dan tidak bau
  3. Penerimaan di dalam, Cuci ikan, udang atau rajungan dengan air dingin yang di campur chlorine 200ppm
  4. Proses Produksi Pembersihan perut ikan harus di lakukan dengan cepat dan utamakan rantai dingin
  5. Memotong daging dengan ikan dengan pisau yang tajam dan tidak berkarat
  6. Hasil pemisahan daging ditempatkan pada keranjang yang bersih yang berisi es pada bagian bawahnya.
  7. Timbang Tally timbang produk dengan hati dan teliti agar tidakk terjadi kesalahan jumlah RM yang masuk
  8. Susun sebelum produk masuk ke mesin ABF cek kembali suhu, jenis produk dan kesesuaian produk.
  9. Packing sebelum produk di kemas cek MC dari mulai label, jenis produk, tanggal produksi, taggal kadalwarsa dan bahan atau jenis produk dari area mana harus ada.Pada intinya labeling harus lengkap.
  10. Penyimpanan selama produk di simpan dalam coldstorage suhu harus selalu di cek. untuk suhu ikan dan udang minmal (-180C) sedang untuk suhu Rajungan minimal (-10C)
  11. Export pada saat eksport usahakan produk sudah sesuai urutan jenis dan sizenya sehingga pada saat loading tidak mengalami kesusahan dalam penyusuanan di dalam kontainer.

Dari perkembangannya CCP terus di "up date" untuk memperbaki kekurangan dan kesalahan dalam penerapannya. Dari alasan kekurangan dan kesalahan tersebut terdapat beberapa kelemahan yang mungkin timbul pada penerepannya yaitu:

  • Jika CCP tidak di terapkan secara benar maka tidak akan menghasilkan jaminan keamanan yang efektif di suatu industri pangan
  • CCP selalu menuntut "food safety" menjadi prioritas dalam integrasi dengan sistem manajemen mutu lainnya.
  • Bila harus di laksanakan oleh orang atau kelompok kecil industri CCP di laksanakan sangat kurang maksimal
  • Lingkup CCP dianggap terlalu sempit, yaitu hanya fokus pada keamanan maakanan pangan, dan juga hanya untuk industri yang memliki kapasitas eksport.

Disetiap perusahaan untuk penentuan CCP berbeda-benda mungkin CCP yang saya bahas di sini bisa jadi acuan bagi anda untuk menerapkan di perusahaan anda, paling tidak dengan adanya CCP bahaya produk makanan dapat di kurangi. Bagaimana CCP di perusahaan anda, sudah di jalankan?

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

HACCP Dalam Industi Pangan Bagian 1

Setiap industri pangan pasti mempunyai standart HACCP terlebih lagi industri perikanan yang menghasilkan (seafood) untuk di eksport, tentunya HACCP harus di terapkan dalam setiap pengolahan produk-produk yang akan di pasarkan ke luar negeri, dengan sebaik mungkin. Tentunya bagi anda yang bekerja khusunya bagian Quality Control tentunya tidak asing lagi dengan HACCP, dan mungkin sudah hafal di luar kepala. Oke sekedar mengingatkan lagi ingatan anda tentang apa itu HACCP silakan anda baca artikel ini sampai selesai.
HACCP kepanjangan dari Hazard Analisis Criptical Control Point, adalah suatau sistem jaminan mutu yang berdasarkan kepada kesadaran atau penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrolnya.
Keamanan produk merupakan persyaratan utama dan terpenting dari seluruh parameter mutu pangan yang ada. Seberapapun tinggi nilai gizi suatau produk makanan (seafood), betapa indah penampakannya, betapa lezat makanan tersebut, tetapi bila tidak aman, maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.
Bahaya besar yang mengancam sebagian keamanan produk merupakan senyawa atau jasad renik, tidak tampak oleh mata. Karena bahaya tersebut cara penanggulanganya memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai sebab terjadinya gangguan keamanan produk, serta peralatan dan Laboratorium Antibiotik pangan yang memadai. HACCP merupakan wahana paling penting yang dapat membantu menjamin keamanan produk yang di produksi oleh industri pangan.
Karena keamanan produk menjadi acuan bagi perdagangan domestik maupun internasional, maka sangat penting bagi industri panagan mempelajari dan menerapkan secara sungguh-sungguh HACCP di setiap industri pangan khususnya industri perikanan. Tentunya jaminan keamanan pangan terus berkembang sesuai dengan persyaratan buyyer/ konsumen yang terus meningkat dan senada dengan kenaikan kulaitas hidup manusia. Hal ini menyebkan masalah keamanan produk menjadi sangat vital bagi industri dan bisnis pangan.
Tugas kita sebagi seorang analist laboratorium hendaknya mengetahui prisip-prisip dasar HACCP dan bisa menerapkanya dalam setiap tahapan analisa sehingga produk-produk yang di hasilkan oleh perusahaan benar-benar aman dan dapat di Jamin Mutunya.
Nah, sebegitu pentingnya HACCP untuk di terapkan di setiap perusahaan pangan, oleh karena itu pelajarilah HACCP dengan baik kemudian terepkan! Oke sampai disini dulu, selanjutnya akan saya lanjutkan HACCP Dalam Industri Pangan bagian 2, oleh karena itu teruslah bergabung "di blogger ini" untuk mendapatkan info-info terbaru.

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Sabtu, 26 Desember 2009

5 Langkah Hebat Dalam Analisa Antibiotik

Hasil Analisa yang tidak sesuai standart terkadang membuat kita bingung dan malah tidak percaya diri. Apalagi kalau ada masukan dan kritikan dari orang lain, makin minder diri kita. Dan ahirnya, ragu apakah hasil analisa kita sudah benar-benar sesuai dengan standar perusahaan?
Ah! Kesempurnaan hasi analisa yang saya harapkan kok malah jadi hambatan dalam Analisa?
He...he..hal ini memang kerap menghampiri para Analist Laboratorium. Semuanya ingin mendapatkan hasil analisa yang sempurna. Pada intinya agar hasil analisa kita bisa sesuai dengan standart.
Bila anda menginginkan hasil analisa yang sempurna itu sangat bagus. Keinginan seperti itu memang harus ditaamkan. Hanya saja menjadi sempurna itu punya efek samping. Dan, efek samping itu yang merugikan. Keinginan itu bisa melumpukan kemampuan analisa anda yang sebenarnya. Hasilnya Analisa-analisa yang anda kerjakan akan tidak sesuai standart.
Nah, untuk menghindari hal-hal diatas anda bisa melakukan 5 Langkah Hebat Dalam Analisa Antibiotik. Anda Mau coba?
  1. Tulis rencana Analisa yang akan di lakukan sebelum memulai kerja
  2. Fokus dan rileklah dalam Analisa, lakukan analisa sebagimana mestinya
  3. Periksa kelengkapan media dan alat-alat laborotorium, sehingga memudahkan kita dalam analisa ketika kita membutuhkan media/regent, dan alat-alat laboratorium semua sudah tersedia.
  4. Laporkan hasil analisa secepatnya, kepada atasan anda agar cepat ada tindakan bila hasil analisa di temukan antibiotik yang melebihi standart.
  5. Jangan lupa berdoa, karena dengan berdoa anda sudah melakukan langkah awal anda untuk menuai kesuksesan anda dalam bekerja.
Untuk hasil Analisa yang sempurna tidak usah menyiksa dirikan? Intinya segera kerjakan tugas anda sesuai atauran! dan lakukan perbaikan secepatnya....
Selamat mencoba!


NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

6 Sikap Seorang Analist Laboratorium

Disetiap perusahaan makanan khususnya perikanan tentunya memiliki laboratorium untuk menganalisa produk-produk yang dihasilkan, baik itu produk yang dihasilkan berupa produk siap saji atau produk yang setengah matang. Nah, disinilah pentingnya seoarang analist laboratorium untuk menganalisa dan menguji setiap produk yang sudah jadi (finish produk) sebelum di pasarkan, guna memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar bebas dari bakteri serta penyakit yang membahayakan dan layak untuk dipasarkan serta di konsumsi oleh konsumen. Nah di bawah ini 5 sikap yang harus di miliki oleh seorang Analist Laboratorium.
  1. Seorang Analist Laboratorium harus mengembangkan ilmu pengetahuannya khususnya tentang Antibiotik.
  2. Disiplin Pastikan jadwal analisa yang kita rencanakan bisa selesai sesuai target waktu. Dari disiplin ini anda bisa rasakan sendiri. Kesiplinan dan ketelitian mereupakan teman karib kalau anda sudah berteman dengan kedisipinan selanjutnya keberhasilan anda dalam analisa akan menjadi kawan anda pula.
  3. Integritas melakukan Analisa sesuai dengan standart yang di terapkan perusahaan. Integritas membuat orang lain percaya pada anda sehingga setiap hasil analisa anda dapat di pertanggungjawabkan.
  4. Kemampuan untuk menganalisis kemapuan anda untuk menganalisis akan membantu anda dalam setiap kali masalah yang muncul setiap kali melakukan analisa. Kemampuan anda dalam menganalisis juga menggambarkan bahwa anda berwibawa dan atasan andapun akan mendukung dalam setiap analisa yang anda lakukan demi kemajuan perusahaan.
  5. Rasional dan Objektif pemikiran-pemikiran dan hasil Analisa harus sesuai dengan standart yang ada di perusahaan, sehingga setiap kali ada masalah dari luar tentang hasil Analisa, anda dapat menjelaskan dengan rasional dan Objektif sesuai dengan data-data yang ada, sehingga nama perusahaan anda tetap terjaga dengan baik di mata publik.
  6. Berfikir Terbuka dengan berfikir terbuka anda akan menerima informasi yang membuat anda cepat berkembang khususnya tetang berbagaimacam cara analisa dan info-info terbaru tentang Antibiotik dari lingkungan sekitar anda, serta tidak kerdil dalam pemikiran.
Nah, itu tadi 5 sikap yang harus dimiliki oleh seorang Analis Laboratorium, dengan memiliki sikap diatas saya yakin perusahaan akan lebih maju dan anda akan menjadi seorang yang dapat diandalkan untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada di perusahaan, sehingga terbuka lebar untuk kemajuan karir anda di masa yang akan datang. Bagaimana setujukah anda?....


NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Jumat, 25 Desember 2009

Prosedur Pengambilan Sample Antibiotik

Disetiap perusahaan tentunya mempunyai sumberdaya manusia yang bisa di andalkan oleh sebab itu, Manajemen Loboratorium Uji Antibiotik harus memberikan pelayanan pengujian yang mengutamakan Mutu dan menjamin bahwa Analisa yang dilaksanakan dengan kejujuran teknis, steril, teliti, cepat, tepat, akurat dan efisien dalam menggunakan sumberdaya personil laboratorium. 
Oleh karena itu dalam setiap Analisa Antibiotik hendaknya sample yang akan diuji harus diambil dengan cara yang sudah di terapkan oleh perusahan, atau sesuai dengan Intruksi Kerja (WI). Nah, di bawah ini ada contoh prosedur pengambilan sample Antibiotik yang bisa anda jadikan sebagai referensi untuk anda terapkan di perusahaan tempat anda bekerja.
  • Personil laboratorium menulis surat jalan sample yang akan di uji pada form pengambilan sample.
  • Form pengambilan sample yang sudah ditulis jenis samplennya, berikan kepada supervisor laboratorium untuk di tanda tanggani.
  • Siapkan box sample dan ice box sebagai pendingin untuk tempat sample yang akan di ambil
  • Berikan surat jalan sample dan box sample kepada QC Online yang di produksi
  • Tatacara QC dalam mengambil sample untuk Uji Antibiotik
  • Semperot kedua tangan dengan alkohol.
  • Gunakan sarung tangan pada kedua tangannya.
  • Semprot kembali kedua tangan yang sudah pake sarung tangan.
  • Kemudian ambil sample yang akan di uji, pastikan sample masih dalam keadaan segar.
  • Pastikan sample yang di ambil sesuai dengan surat jalan. 
  • Berikan surat jalan sample pada Supervisor produksi untuk di tandatangani.
  • Setelah selesai QC memberikan sample pada personil laboratorium
  •  Analist loboratorium melakukan Analisa Antibiotik
  •  Setelah selesai Analisa Antibiotik, hasil uji di laporkan dan di serahkan ke Supervisor  Laboratorium.
  • Supervisor menerima hasil uji Antibiotik dari analist lab dan kemudian meneruskan kepada  Manager QC
  • Manager QC melakukan analisis data hasil dan menerbitkan hasil pengujian ke departemen produksi bahwa sample yang di uji sudah sesuai stndart dan aman untuk di eksport.
Prosedur tambahan atau standart yang lain yang dikira belum jelas, akan di posting pada kesempatan-kesempatan berikutnya. Karena itu kunjungilah terus blogger ini. Nah, sekarang bagaimana prosedur pengambilan sample di perusahaan anda, sudah sesuai WI kah? bila belum berikan alasannya di sini.


NB: Jika anda membutuhkan Trening Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Kamis, 24 Desember 2009

Standar Ruangan Analisa Antibiotik

Tentunya kita semua tahu setiap orang pasti suka dengan kebersihan, terlebih lagi dengan ruangan tempat kita kerja, kalau tempat kerja kita bersih  pasti nyaman dan hasil kerjanyapun jadi berkualitas, tapi kalau ruangan tempat kita kerja kotor pasti tidak nyaman dan hasil kerja kitapun kurang baik karena merasa gelisah dan tidak nyaman. Nah, kali ini kita akan membahas standart loboratorium khususnya untuk raung analisa Antibiotik.
Sebelum kita membuat  ruang Anlisa Antibiotik yang bersih dan nyaman terlebih dahulu kita harus memiliki bangunan Loboratorium yang baik. Persyatan sarana loboratorium yang baik antara lain:
  1. Standar jenis bangunan/dinding terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan terhadap bahan kimia, mudah di bersihkan dan tidak terbuat dari bahan yang mengkilap.
  2.  Sistem penyekatan ruang disyaratkan dapat menghindari adanya kontaminasi silang dari ruangan atau bahan lain terhadap sample yang diuji. 
  3. Ventilasi Udara menggunakan blower diatas ruang analisa sehingga sirkulasi udara di dalam ruang analisa berjalan baik, tidak menyebabkan akumulasi bau kotoran, residu bahan kimia atau mikroorganisme.
  4.  Suhu ruangan berkisar antara 18-25 derajat celcius, kelembaban udara tidak pengap berkisar antara 70-80 derajat celcius dan tidak menyebabkan tumbuhnya jamur.
  5. Standar keamanan dan keselamatan kerja harus terjaga dengan baik, adanya tabung pemadam kebakaran, spray water, terutama jika terjadi kecelakaan kerja seperti personil tersiram bahan kimia atau terbakar dan lain sebagainya.
Standar Ruang Analisa Antibiotik
  1. Ruang Anlisa Antibiotik terpisah dengan ruang uji Mikrobiologi, ruang preparasi, ruang uji kimia dan tertutup dengan udara dari luar.
  2. Penempatan tabung Gas Nitrogen tidak lansung kelantai tapi ada alas sebagai pembatas, ini untuk menghindari penggumpalan gas nitrogen bila terkena air pada bagian bawah lantai.
  3. Pembuang Gas Nitrogen melalui selang  langsung keatas menuju udara bebas jangan di buang ke samping ruangan atau di dalam ruangan, karena bisa meyebabkan kemandulan bila kehisap dalam jumlah yang banyak khususnya untuk perempuan.
  4. Bila pengeringanya menggunakan Evaporator, setiap 3 hari sekali di lakukan pencucian dengan cara mengalirkan Aquadest ke bagian tabungnya, agar residu yang menempel pada sisi tabung bisa larut dan terbuang melalui aliran air tersebut .
  5. Panjang selang untuk pengeringan di sesuai dengan jarak waterbath ke sample.
  6. Ruang Antibiotik harus selalu tertutup agar selalu bersih dan steril.
  7. Selalu membersihkan ruangan antibiotik sebelum Analisa dan setelah Analisa agar ruang selalu bersih.
Nah, bila ruangan analisa di pabrik anda belum sesuai dengan standart, sekarang saatnya mulai perbaikan dengan cara mengusulkan kepada atasan anda untuk melakukan perbaikan Standart Loboratorium demi kemajuan perusahaan anda. Kata orang bijak 1 usulan yang anda ajukan hari ini akan membawa perusahaan anda lebih maju 10 kali lipat dimasa yang akan datang.
Sekali lagi, Ide dan kemampuan anda memperbaiki standart di perusahaan sangat menentukan karir dan kesuksesan anda dimasa yang akan datang.

NB: Jika anda membutuhkan Trening  Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Rabu, 23 Desember 2009

Metode Pencegahan Pertumbuhan Mikroba dan Metode Swab

Saat saya pertama kali belajar tentang ilmu biologi, guru saya bertanya kepada kami, di alam raya ini mahluk hidup apa yang pertumbuhanya sangat cepat? semua siswa terdiam sejanak tidak ada satupun yang berani menjawab, tapi tiba-tiba dari ujung sebelah kanan dua meja dari tempat saya duduk seorang gadis kecil dia menjawab Manusia pak sambil memegangi kancing bajunya, suasana kelas semakin tegagng dengan jawaban teman saya tadi, kemudia pak guru balik tanya kepada gadis kecil itu, kenapa manusia? gadis itu menjawab karena saya melihat manusia dari jaman kakek saya sampai saya sekarang ini enggak habis-habis pertumbuhan malah bertambah banyak pak, tetangga saya di rumah hamil setiap tahun sekali pak, berarti manusia semakin bertambah pak. mendengar jawaban dari gadis kecil tadi sontak seluruh ruang kelas tertawa....he...he.... ah dasar anak-anak ada-ada saja. Kemudia pak guru melanjutkan pelajaran dan menerangkan bahwa mahluk hidup yang pertumbuhannya sangat cepat adalah mikroba. Cerita diatas tadi hanya sebuah kenangan masalalu tentang pelajaran ilmu biologi sewaktu smp dulu, meski tidak lucu tapi mudah-mudahan bisa sebagai pembukaan pelajaran kita kali ini.


A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba / jasad renik
  1. Nutrien/gizi yaitu sumber nitrogen, carbon, energi, vitamin dan mineral
  2. Tresedianya air (water activity: Aw)
  3. Nilai pH
  4. Suhu, pada suhu diatas 5 derajat celcius mikroba mulai tumbuh
  5. Tersedianya Oksigen
  6. Komponen Antimikroba
B. Metode Pencegahan
  1. Memperhatikan kesegaran bahan baku pada saat pembelian
  2. Menghindarkan kontaminasi silang antara makanan mentah dengan makanan matang selama persiapan dan penyimpanan.
  3. Penanganan dan pengolahan pangan mengikuti prosedur yang benar dan baik
  4. Membersihkan tempat pengolahan dan penyimpanan dengan baik
  5. Menjaga peralatan, mesil dalam kondisi bersih dan sehat dengan melakukan pembersihan dan sanitasi dengan baik dan teratur
  6. Menjaga keberihan dan kesehatan karyawan yang menagani produk
  7. Menerapkan program cleaning dan sanitasi yang baik terhadap karyawan, sarana dan prasarana
  8. Memisahkan peralatan yang kotor dengan yang bersih serta antara peralatan raw dan cook produk
  9. sistem penanganan sampah organik, anorganikdan limbah yang baik.
  10. Sistem IPAL yang sesuai standar SNI.
Nah, dengan menerapkan metode yang tertulis diatas kita dapat mencegah pertumbukan Mikroba, dan selanjutnya kita melakukan "Monitoring dengan melakukan Uji Swab, ini tugas kita sebagai seorang Analist Laboratorium agar hasil produk sesuai dengan standart".
  • Swab Personal: Adalah suatu uji untuk mengetahui kondisi sanitasi dan higiene karyawan yang menagani produk (Ikan, Udang, dan Rajungan), "Parameter" yang di uji yaitu Uji TPC, Coliform, E.coli, dan Staphylococcus aureus untuk tangan, mulut, hidung, rambut, dan atribut kerja seperti baju proses, apron, sarung tangan, topi, dan sepatu proses.
  • Swab Peralatan Kerja: adalah suatu uji untuk mengetahui kondisi sanitasi dan higiene peralatan yang digunakan untuk proses produksi Ikan, Udang, dan Rajungan."Parameter" yang di uji yaitu Uji TPC, Coliform, E.coli dan jamur,untuk kranjang, box, fiber, meja, telenan, inner dan tutup inner, longpan, layer, dan koveyor dan lain-lain.
  • Swab Udara: adalah suatu uji untuk mengetahui kondisi sanitasi dan higiene lingkungan proses produksi Ikan, Udang, dan Rajungan. "Parameter" yang di uji yaitu uji TPC, Coliform, E.coli, dan jamur untuk lingkungan yang ada di dalam ruang produksi
  • Swab Uji Mikrobiologi Air RO dan Prigen serta Es Proses: adalah suatu uji untuk mengetahui kualitas mikrobiologi air dan es proses."Parameter" yang di uji yaitu Uji TPC, Coliform, E.coli dan kualitas bau air.
Nah, teman-teman kita baru saja belajar mengenai Metode pencegahan mikroba dan metode swab, jadi jangan takut dengan hal-hal baru atau cara-cara baru mengenai metode analisa, yang terpenting adalah kemauan kita untuk bisa menerima hal baru dalam hal apapun. Dengan mencoba saya yakin anda akan membuka dunia baru dan anda akan cepat berkembang khususnya untuk metode analisa. Bagaimana anda mau coba?..........


NB: Jika anda membutuhkan Trening Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Selasa, 22 Desember 2009

Mikrobiologi Pangan

Teman-teman kali ini saya akan mencoba untuk mengetengahkan topik Mikrobilogi      Pangan. Tentunya kita sudah sering mendengar istilah Mikrobilogi sewaktu SMP dulu sering di dengungkan oleh guru Biologi tentang apasih Mikrobilogi itu? apa lagi bagi anda yang sewaktu SMU mengambil jurusan IPA pasti sudah hafal tentang     Mikrobiologi. Ditambah lagi sekarang anda kuliah ambil jurusan MIPA/Jurusan Teknologi Pangan pasti sudah diluar kepala tentang Mikrobilogi. Karena kita bekerja di perusahaan perikanan yang berhubungan dengan bahan makanan maka saya bahas tentang Mikrobiologi Pangan. Mari kita mulai saja pembahasan kita kali ini agar tidak terlalu lama.

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk hidup yang bersifat mikroskopik yang disebutmikroorganisme atau jasad renik, yaiyu mahuk hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan pertolongan mikroskop. Dalam hal ini dapat digambarkan perbedaan hewan besar dan kecil antara gajah dan semut, namun ada yang lebih kecil dari semut yaitu kuman atau virus yang menyerang semut.


Sedangkan Mikrobiologi Pangan adalah Mikrobiologi yang mempelajari masalah makanan, dalam hubungannya dengan kerusakan, kebusukan, keracunan,pengawetan, makanan dan penting dalam fermentasi makanan, sanitasi pengawasan mutu pangan dan sebagainya. Khususnya untuk produk seafood pengawasan dan sistem Control selama produksi harus benar-benar diterapkan agar standar yang di terapkan dapat berjalan sesuai WI ( Work Instruction). Disini peranan Quality Control dan tim Laboratorium harus sejalan agar setiap produk yang di hasilkan bermutu dan sesuai dengan standart.

Mikroba Pencemar Produk Seafood 

1.  Escherichia Coli

yang biasa kita sebut e-coli termasuk golongan coliform, jika ada pada suatu alat sulit untuk keluar dan bertahan hidup.
  • Sumber: Kotoran Manusia.
  • Penyebaran: Air, sayuran Mentah, daging dan pelarutan proses.
  • Gejala: Masuk kedalam tubuh, meneybabkan diare darah dan mengelurkan racun dalam tubuh. 
2. Salmonella
  • Sumber: Binatang / hewan seperti tikus, kucing, burung, dan  kotoran manusia. Bila terinfeksi salmonella misalnya salmonella thypus.
  • Penyebaran: Daging, air susu, kerang, ikan, es krim.
  • Gejala: Demam, thypus dan parathypus, sakit perut, diare, mual dan muntah-muntah dan bisa berakibat kematian sacara tiba-tiba.
3. Vibrio Cholera
  • Sumber: Air, dan hasil-hasil pertanian.
  • Distribusi: Udang, cumi-cumi kerang
  • Gejala: Diare, mual, anorexia, diare seperti air tajin,kurang cairan dan garam, dehidrasi, waktu inkubasi perkembangbiakan mikroba tersebut dalam tubuh manusia 6-5 jam, bila tidak segera di obati bisa menyebabkan kematian.
4. Staphylococcus aureus
  • Sumber: Kulit manusia, hidung, mulut, telinga manusia
  • Penyebaran: Udang, cumi-cumi kerang
  • Gejala: Letih, kejang-kejang,diare, mual, anorexia, keseimbangan garam terganggu, dehidrasi, waktu inkubasi perkembangbiakan mikroba tersebut dalam tubuh manusia 1-6 jam, bila tidak segera di obati bisa menyebabkan kematian.
  • Sifat: Tahan panas, tumbuh cepat apabila TPC rendah
5. Listeria monocytogenes
  • Sumber: Peralatan dan mesin yang kotor
  • Penyebaran: Unggas, makanan dingin, karkas, makanan laut dan sayuran.
  • Gejala: Diare, Flu ringan, penyebab meningitis, Galur Valum berkembang dalam makrofag dan menghancurkan sel dan menembus bagian tubuh melalui sistem syaraf pusat, jantung, mata dan janin.
Nah,kira-kira begitulah Mikrobiologi pangan, bagaimana pendapat anda tentang Mikrobiologi Pangan? saya tunggu pendapat anda di "blogger ini".  Sebenarnya masih banyak yang mau saya bagi di sini cuma waktu sudah menunjukan pukul 00.14 waktunya saya tidur, sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.  

NB: Jika anda membutuhkan Trening  Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist

Senin, 21 Desember 2009

Apa Sih Bahaya Antibiotik pada Lingkungan???

Kira-kira apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar kata antibiotik? Bahayakah antibiotik itu? beracunkah atibiotik itu? oke agar tidak menduga-duga dan semakin penasaran mari kita selesaikan bacaan artikel di bawah ini.

Di awal tahun 2000an pennggunaan Antibiotik mulai marak baik di gunakan untuk pengobatan manusia maupun penggunaan untuk keperluan biota air dan laut. penggunaan antibiotik pada tambak umumnya untuk kulaitas perbaikan gizi udang atau ikan tambak agar pertumbuhanya bisa tumbuh sesuai yang di harapkan. Dampak penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan akan membahayakan lingkungan dan dapat mendatangkan kerugian yang sangat besar.

Residu obat untuk udang dan ikan tambak bisa mempengaruhi mikroorganisme sedimen serta memacu perkembangbiakan starin bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Dalam Laporan Westron (1996 dan capon et al 1996) menyatakan bahwa pada sediment dan invertebrate laut telah di temukan residu antibakterial yang digunakan dalam budi daya ikan. Hal ini membuktikan bahwa efek bahwa penggunaan antibakterial tidak terjadi hanya pada kolam atau peternakan yang menggunakan antibacterial, tetapi juga bisa berpengaruh pada lingkungan di sekitarnya yang dekat peternakan atau kolam tersebut,misal sungai, danau ataupun laut. dengan kata lain, penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bahaya Antibiotik pada lingkungan apabila peningkatan bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada beberapa daerah kolam ikan dan peternakan atau hewan produksi selama bertahun-tahun berimplikasi terhadap kesehatan manusia. Penularan bakteri resisten antibiotik pada manusia bisa terjadi ketika kita mengkonsumsi bahan pangan yang mengandung bakteri resisten antibiotik yang di masak tidak sempurna atau terjadi kontaminasi silang dari bahan makanan mentah ke bahan makanan yang siap saji. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, agar tidak terjadi keracunan yang bisa berakibat kematian pada masyarakat sekitar.

Resistensi bakteri terhadap antibiotik juga di pengruhi oleh lingkungan. Managemen keshatan atau lingkungan yang baiklah yang di perlukan dalam pengelolaan dan budidaya perikanan maupun peternakan. Nah, peranan kita sebagai Analist Laboratorium hendaknya memberi tahu pihak Quality Control yang ada di pabrik agar IPAL yang ada di perusahaan dapat berfungsi dengan baik agar bakteri sesiten antibiotik tidak terjadi di lingkungan unit pengolahan. Kemudian sosialisasikan kepada para petani tambak agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar tambak agar bisa terciptanya lingkungan yang bebas dari bahaya dari bakteri resisten antibiotik. Semoga.........
Tidak mudah jadi seorang Analist yang peduli akan lingkungan tapi tanpa memulai dari diri kita sendiri mustahil akan tercipta lingkungan yang bebas dari resisten bakteri antibiotik. bagai mana dengan anda, sudah peduli lingkungankah?.....

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist.

Minggu, 20 Desember 2009

APA SIH ANTIBIOTIC ITU????......

Diahir tahun 2000an maraknya isu antibiotik pada produk seafood semakin rame. Apa lagi sempat ada larangana dari Uni Eropa terkait dengan di temukannya antibiotik pada udang lebih dari 0.3 ppb, semua seafood yang masuk ke Uni Eropa harus bebas dari antibiotik, oleh sebab itu seluruh unit pengolahan ikan di seluruh Indonesia berusaha untuk melakukan uji antibiotok sebelum produk olahanya di ekspor ke Uni Eropa.

Ada yang melakukan Uji Antibiotic di laboratorium pemerintah dan ada juga yang melakukan uji Antibiotic di laboratorium di unit pengolahan sendiri setelah mengikuti trening antibiotic secara independen. Nah, sudah bisa Uji Antibiotik sendirikah di perusahaan unit laboratorium anda? bila belum segera hubungi kami CV. Pratama Hartono Indonesia untuk Trening Analisa Antibiotic, selain dapat materi tentang analisa antibiotic kami juga akan mengajarkan teknik-teknik analisa Antibiotic, dengan cepat dan akurat, serta akan kami ajarkan juga cara penerapan HACCP di unit pengolahan, dan bonus soft ware Antibiotic, dan masih banyak bonus-bonus yang lainya.

Baiklah saya tidak akan panjang lebar bercerita disini, kita mulai saja dengan bahasan tentang apa sih antibiotik itu?

Antibiotik adalah senyawa kimia yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Bila dimaksudkan untuk kelompok organisme yang khusus maka sering digunakan istilah-istilah seperti antibakteri, antifungi, dan sebagianya (Frazeir dan Westhoff 1988). (Metting and Pyne 1986)Menyatakan bahwa antibiotik adalah komponen antimikroba yang di hasilkan secara alami oleh organisme dan bersifat toksik bagi mikroalga, bakteri, fungi, virus atau protozoa.

Istilah antibiotik sendiri berasal dari kata antibios yang berarti substansi yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme yang lain. Penemuan antibiotik diawali oleh Alexander Fleming pada tahun 1928.

Antibiotik dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami. antibiotik sintetik dapat di hasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan aslinya yang dibuat secara besar-besaran, sedangkan yang alami didapatkan langsung dari organisme yang menghasilkan senyawa tersebut dengan cara melakukan proses pengekstrakan. Bahan kimia yang dapat membunuh organisme di sebut cidal, seperti bactericidal, fungicidal, dan algicidal. sedangkan bahan kimia yang menghambat organisme disebut static, seperti bahan bacteristatic, fungstatis, algastatic.

Mengenai atibiotik pada udang biasanya di hasilkan secara alami dari mikroorganisme yang ada dalam selnya. Jadi apabila kadar antibiotik pada udang di bawah 0.1ppb, maka udang tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang ada dalam jaringan selnya secara efektif sehingga udang tersebut tidak menghasilkan antibiotik secara berlebihan, sehingga tidak membahayakan apabila di konsumsi. Biasanya untuk mengetahui berapa kadar Antibiotik yang terkandung pada udang biasanya di lakukan uji (CAP) Chloramphenicol, baik dilakukan uji di laboratorium sendiri maupun di laboratorium DKP.

Nah, sekarang sudah tahukan apa itu antibiotik? bila masih bingung boleh tanya lewat "blogger ini". Ok sampai disini dulu pembahasan kita kali ini, semoga artikel ini bisa membantu anda.

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist.

Sabtu, 19 Desember 2009

Analisa Formalin


Pada pagi ini kita akan belajar mengenai Analisa Formalin. Sebelum kita memulai analisa Formalin alangkah baiknya saya sedit jelaskan tentang apa itu Formalin? sebegitu bahayakah Formalin bagi tubuh Manusia? mari kita simak ulasan berikut ini.
Formalin adalah larutan yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat atau spesimen binatang dan merupakan campuran metanal dan air. Konsentrasi metanal dalam larutan formalin berkisar antara 37-40%. Metanal adalah senyawa organik dengan rumus HCHO dan mempunyai gugus aldehida. Molekul metanal sangat ringan sehingga mudah menguap atau volatil. Biasanya metanal terdapat dalam bentuk gas dan sangat efektif. Walaupun begitu ketika metanal terdapat dalam air, maka akan bereaksi dengan air membentuk senyawa hidrat yang stabil. Senyawa ini kemudian akan bergabung satu sama lain membentuk polimer formaldehida yang kita kenal dengan Formalin. Karena proses tersebut larutan formalin stabil dan memiliki sifat seperti larutan air pada umumnya yaitu titik didih mencapai 100 derajat celcius.
Kenapa Formalin digunakan sebagai pengawet?
Secara alami larutan Formalin akan berpolimerisasi membentuk paraformaldehida. Oleh karena itu biasanya dalam larutan Formalin akan di tambahkan metanol sebanyak 10% metanol tersebut akan menghambat polimerisasi yang akan menghasilkan endapan paraformaldehida. Sebenarnya molekul monomerlmetal-lah yang secara efektif dapat mengawatkan. sehingga larutan Formalin yang kadarnya 37% diencerkan sebelum digunakan. Pengenceran akan memecah polimer formaldehida menjadi lebih kecil sehingga komponen larutan tersebut merupakan monomer formaldehida ini lah yang membuat makanan akan menjadi awat dan tahan lama.

Bahaya Formalin pada Manusia

Efek negatif Formalin pada manusia pun dapat di terangkan dengan mekanisme yang sama. Yaitu kemampuan monomer formaldehide untuk bereaksi dengan protein, DNA, RNA. Protein yang merupakan alat yang digunakan sel untuk melakukan aktivitasnya dari metabolisme, signaling, sampai pertahanan diri akan rusak strukturnya sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya. Hal ini yang kemudian akan membuat sel dalam tubuh manusia tidak normal dan memicu kematian sel. Bila konsentrasi formalinya tinggi dan terpapar secara kontinu dalam jangka waktu yang lama, tubuh pun akan kewalahan dan hanya bisa mengkonversi sebagian kecil saja. sebagian besar yang tidak terkonversi itulah yanga akan berbahaya untuk ksehatan tubuh manusia yang bisa menyebabkan keracunan dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Ok...itu tadi sedikit gambaran tentang Formalin, bila anda ingin tahu lebih bayak tentang formalin, bisa bertanya di "blog" ini atau bisa kirim e-mail ke rudi_phi11@yahoo.com. biar tidak terlalu lama saya cerita di sini mari kita lansung saja mulai analisa Formalin.
Analisa Formalin
ada beberapa cara untuk analisa Formalin, disini saya hanya akan melakukan analisa dengan menggunakan kitts.

Preparasi Sample
  1. Siapkan sample yang akan di uji formalin
  2. Timbang sample 100gr, lalu haluskan sample
  3. Kemudian masukan Sample ke dalam Erlemayer berukuran 50 ml
  4. Masukan Aquadest kemudian homogenkan, goyangkan erlemayer sampai tercampurata kurang lebih 3 menit.
  5. Kemudian Voretex selama 5 menit, diamkan selama 3 menit.
  6. Ambil larutan bagian atas untuk di filtrasi dengan kertas saring Whatman #1 dan menjadi (Sample Terfilter)
  7. Kelurkan media Kitts Formalin
  8. Pindahkan hasil Sample Terfilter kedalam tabung baru berukuran 5ml
  9. Tambahkan larutan #1 Formalin, 3 tetes kocok sampai homogen lebih kurang 1 menit
  10. Kemudian tambahkan larutan #2, 3 tetes, homogenkan lagi dengan cara menggoyangkan tabung kurang lebih 1 menit
  11. Kemudian baca dengan Indikator Formalin yang berupa warna.
NB: bila warna terfilter burubah menjadi "ungu" berari Positf Formalin bila warna terfilter tidah berubah dan masih sesuai warna aslinya maka sample tersebut Negatif.
Nah, itu salah satu cara analisa Formalin, tapi sebenarnya masih banyak cara atau analisa Formalin yang lebih mudah. mudah-mudahan artikel in bermanfaat untuk kita semua. anda masih penasaran mengenai formalin? ungkapkan penasaran anda dengan mengisi komentar di blog ini.

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322.

Salam Analist.

Selasa, 15 Desember 2009

Analisa Malachite Green pada Ikan

Pada pembahasan kali ini saya akan mencoba untuk membahas tentang Analisa Malachite Green pada ikan, tentunya bagi anda yang bekerja di bagian Laboratorim seafood pasti sudah tidak asing lagi dengan Malachite Green, bahakan mungkin sudah mahir dalam menganalisanya? terlepas dari bisa atau tidak anda dalam menganalisa Malachite Green, yang terpenting adalah kita harus tetap belajar dan belajar agar analisa kita bisa sesuai dengan standart yang di inginkan. Bila anda ingin tahu cara analisa Malachite Green, lanjutkan membaca artike ini sampai selesai. Selamat belajar.....
Seperti biasanya hal-hal yang harus di perhatikan sebelum Analisa:
  • Temperatur ruangan di usahakan di kisaran 20-25 derajat celcius.
  • Perhatikan tanggal batas pemakaian tes kitts.
  • Jangan mencampur media kitts dari box kitts yang berbeda perhatikan nomor lott setiap box.
  • Usahakan pada saat analisa Malachite Green tidak di bawah AC secara langsung.
  • Selalu menjaga kebersihan ruangan untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
  • Mengelurkan teskitts yang mau digunkan 20 menit sebelumnya.
  1. Ambil sample 100 gr, haluskan dengan blender
  2. Ambil 2 gr sample yang sudah di haluskan masukan kedalam tabung berukuran 10 ml
  3. Tambahkan 1.5 ml 1x Extraction Buffer A + 1 x Ekraction Buffer B + 15 ml acetonitrie. setelah itu vortex selama 3 menit.
  4. Centrifugal selama 10 menit pada kecepatan 4.000g
  5. Setelah itu ambil Supernatan-nya 8ml masukan ke tabung yang lain, lalu tambahkan 12 ml dichloromethane dan aduk lebih kurang 1 menit.
  6. Kemudian di Centrifuge selama 10 menit pada suhu ruang 20-25 derajat celcius
  7. Pindahkan 3 ml pada lapisan bawah ketabung yang lain, dan di keringkan di atas aliran Gas Nitrogen pada suhu 600C.
  8. Larutkan residu menggunkan 1.8 ml acetonitrie + 0.2 ml x Oxidant Sulution pada sample tersebut dan vortex kembai.
  9. Setelah itu di Centrifugal selama 10 menit (4000 G) pada suhu ruang 20-25 derajat celcius
  10. Ambil 1.5 ml dan di keringkan diatas waterbath yang dialiri Gas Nitrogen pada suhu 70 derajat celcius.
  11. Setelah itu tambahkan 0.3 acetonitrie kedalam tabung sample masing-masing dan vortex 1 menit (homogenkan)
  12. Ambil 50ul untuk di uji kedalam well.
Tahap Preparasi sample sudah selesai, sebelum meneruskan Analisa kita siapkan dulu pengencernya agar memudahkan kita pada tahap selanjutnya.
  • 1 x Plate Activating
  • 1 x HRP-Conjugate Antibody#2
  • 1 x Wash Solution
  1. Kelurkan Well dari tempatnya, suhu ruang harus di kisaran 20-25 derajat celcius
  2. Masukan 50ul Negative Control dan each Malachite Green untuk standart (0,5, 1.5, 5, 10, 50 ng/mL) kedalam setiap Well dan tambahkan 50ul ke masing-masing Well.
  3. Setelah itu tambahkan 100ul Antibody#1 kedalam setiap Well dan homogenkan dengan menggoyang Plat well tersebut kurang lebih 10 detik dan Incubasi selama 30 menit pada suhu 20-25 derajat celcius.
  4. Setelah Incubasi 30 menit, buang Reagen yang ada di dalam Well tersebut dan lakukan pencucian dengan 250ul Washing solution yang sudah di encerkan, hal ini di lakukan sebanyak 3 kali.
  5. Lalu tambahkan 150ul 1 x HRP-Conjugate Antibody #2 dan Incubasi 30 menit pada suhu ruang
  6. Setelah 30 menit Incubasi, buang Reagen yang ada di dalam Well tersebut dan di lakukan pencucian dengan 250ul Washing solution yang sudah di encerkan, hal ini di lakukan sebanyak 3 kali.
  7. Tambahkan 100ul TMB Substrat ke dalam setiap Well dan Incubasi selama 15 menit.
  8. Tambahkan 100ul Stop Buffer kedalam setiap Well dan baca Absorbance-nya dengan menggunkan Reader Stat Fax 450 nm.
  9. Setelah terbaca hasil Absorbance-nya, kemudian kita masukan hasil Absorbance-nya kedalam Software Antibiotic yang sudah di instal ke komputer.
Oke sekian dulu. Selanjutnya kita lanjutkan dengan bahasan analisa yang lainya. Bagai mana dengan analisa Malachite Green anda yang anda lakukan setiap hari sudah sesuai standartkah? Bila belum ceritakan masalah anda di anda melalaui blogger ini.


NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist.

Senin, 14 Desember 2009

Analisa Histamine Enzymatic pada Ikan

Hem....Histamin

Mendengar kata Histamine tentu tidak asing bagi anda yang bekerja di dunia perikanan khususnya mereka yang bekerja di bagian laboratorium. Sekedar mengingatkan kembali ingatan kita semua tentang apa sih bahaya histamin bagi kesehatan manusia. Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan yang berkulit halus tidak bersisik. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino yang esensial yang sangat di butuhkan oleh anak-anak di bawah usia 10 tahun dan bayi, tetapi bukan asam amino yang esensial bagi orang dewasa. Disetiap tubuh manusia, Histamin memilik efek pisikoaktif dan vaksoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vaksoaktif-nya menyerang sistem vaskular.

Pada orang-orang yang peka, Histamin dapat menyebabkan migren dan dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Itu sedikt gambaran mengenai Histamin. Oiya mari kita lanjutkan Analisa Histaminnya.

Hal-hal yang harus di perhatikan sebelum Analisa:
  • Temperatur ruangan di usahakan di kisaran 20-25 derajat celcius.
  • Perhatikan tanggal batas pemakaian tes kitts.
  • Jangan mencampur media kitts dari box kitts yang berbeda perhatikan nomor lott setiap box.
  • Usahakan pada saat analisa Histamine tidak di bawah AC secara langsung.
  • Selalu menjaga kebersihan ruangan untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
  • Mengelurkan teskitts yang mau digunkan 20 menit sebelumnya.
Analisa Histamine

Preparasi Sample
  1. Ambil sample ikan yang akan di uji.
  2. Timbang sample (ikan) 50 gr, lalu di blander sampai halus.
  3. Setelah halus ambil 10 gr sample, kemudian masukan kedalam Tabung atau Gelas Erlenmeyer yang sudah di isi air Destillata (Aquades) 90 ml.
  4. Kemudian tutup mulut tabung/erlenmeyer, dan kocok sampai homogen selama 15-20 detik.
  5. Diamkan selama 5 menit, lakukan hal yang sama pada tahapan sebelumnya sampai 3 kali pengerjaan.
  6. Biarkan mengendap 30 detik, lalu saring dengan kertas saring Whatman#1 dan menjadi (SampleTerfilter)
  7. Ambil 100ul sample terfilter, masuakn kedalam botol yang sudah di isi 10ml Sample Ektrak.
Sebelum kita melakukan Analisa selanjunya, baiknya kita siapkan dulu larutan pengencernya. dalam tahap pengenceran ini ada beberapa larutan yang harus kita encerkan, diantaranya sebagai berikut:
  1. Substrate
  2. Control (Standard), satndard ini ada 6. standar 1 = o ppm standard 2 = 2.5 ppm standard 3 = 5 ppm stndard 4 = 10 ppm standard 5 = 20 ppm dan standard 6 = 50 ppm.
  3. Sample Ektraksi Diluent (Sample Extration Buffer) Diencarkan 1 pack foil dari ektrak Buffer (1 botol)kedalam 1 liter air Aquadest. pencampuran sampai homogen dengan cara memutar atau menggoyangkan dan jangan di kocok.
  4. Buffer Pencuci 25 X (Wash Buffer)
setelah selesai membuat pengencer kita lanjutkan lagi ketahap selanjutnya, sebelum melanjutkan analisa cek dan bersihkan dulu media dan alat yang masih tertinggal, kalau sudah tidak di gunakan lagi segera di taruh pada tempatnya, agar tidak terkontaminasi dengan sample yang akan di uji.
  • Keluarkan Reagent kitts dari kukas 30 menit sebelum analisa di mulai, sampai suhu kitts yang akan di uji menyamai suhu ruang 20-25 derajat celcius
  • Ambil Mixing Well (berwarna merah) dan Well, sesuai dengan jumah standart (control) dan sample yang di gunakan.
  • Masukan 100ul Conjugate ke dalam setiap Well
  • Tambahkan 100ul Control stndart dan sample kedalam setiap Well, sesuai dengan Well masing-masing
  • Gunakan Multichanel Pipette, aduk campuran tersebut (Conjugate, Control dan sample) dengan cara mengambilnya dan mengelurkannya kembali. Hal ini di lakukan sebanyak 3 kali.
  • Pindahkan 100ul kedalam strip berantibody (warna putih dengan titik putih Antiody), lalu homogenkan dengan cara menggoyangkannya, lalu Incubasi selama 10 menit pada suhu ruang.
  • Buang cairan yang ada di dalam Well (strip) dan cuci dengan Wash Buffer, hal ini dilakukan sampai 3 kali.
  • Keringkan well (strip) tersebut di atas kertas tisue sampai tidak ada cairan yang tersisa
  • Tambahkan 100ul Substart ke dalam setiap Well, dan Incubasi selama 10 menit.
  • Tambahkan 100ul stop sulution kedalam setiap Well, dan baca Absorbance-nya dengan menggunkan Reader Stat Fax 450 nm.
Nah, kita baru saja menyelesaikan tugas kita sebagai seorang analist, bagaimana hasilnya? banyak Analist Lab yang mempraktikan uji Histamin ini. Namun hasil yang mereka dapatkan berbeda-beda. Ada yang hasil ujinya sesuai dengan standart, tetapi ada juga yang hasil ujinya tidak sesuai dengan standart. Kenapa bisa begitu ya? Jawabannya ada pada perbedaan sentuhan dalam Analisa.


NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist.

Minggu, 13 Desember 2009

Analisa Antibiotik Nitrofuran (AOZ) Pada Udang / Rajungan

Disamping ini adalah gambar udang yang akan di Uji Antibiotik, sebelum di uji usahakan suhu udang antara 18-20 derajat celcius.
Seperti biasanya hal-hal yang harus di perhatikan sebelum melakukan Analisa sebagai berikut:
  • Perhatikan tanggal batas pemakaian tes kitts.
  • Jangan mencampur media kitts dari box kitts yang berbeda perhatikan nomor lott setiap box.
  • Perhatikan suhu ruang laboratorium harus di bawah 20 derajat celcius.
  • Usahakan pada saat analisa antibiotik tidak di bawah AC secara langsung.
  • Selalu menggunkan standart 1-6 sebagai pembanding hasil analisa.
  • Mengelurkan teskitts yang mau digunkan 20 menit sebelumnya.
Analisa Nitrofuran (AOZ)
Preparasi Sample
  1. Kelurkan sample (udang) yang akan di analisa dari kulkas
  2. Timbang sample (udang) 50 gr, kemudian di blender sampai halus
  3. Ambil 1 gr sample yang sudah halus, masukan kedalam tabung berukuran 10 ml lalu tambahkan 0.5 Sample Extration buffer + 3,5 ml Distilled Water + 0.5 ml 1 M HCL + 20ul mM 2-Nitrobenzaldehyde, Vortex selama 1 menit.
  4. Incubasi selama 3 jam pada suhu 500C, Vortex setiap 30 menit. Vortex di sini berguna untuk menghomogenkan media secara rata dan mempercepat hasil incubasi.
  5. Tambahkan 5 ml 0.1 K2HPO4 + 0.4ml 1M NaOH + 6 ml ethyl acetate, kemudian Vortex selama 1 menit sampai homogen.
  6. Centrifugal selama 10 menit pada suhu ruang di bawah 200C.
  7. Setelah Centrifugal secara rata ambil 3 ml Supernatant ethyl acetate kemudian pindahkan kedakam tabung lain yang berukuran 6 ml, kemudian di keringkan di atas Aliran Gas Nitrogen pada suhu 600C dengan menggunkan waterbath.
  8. Setelah kering Larutkan Residu hasil pengeringan supernatant tadi dengan menggunakan 1 ml n-hexan, Vortex dan + 1 x Sample Extration Buffer dan fortex kembali.
  9. Setelah itu di Centrifugal selama 10 menit (4000 G)
  10. Jika setelah Centrifugal masih terbentuk foam (busa) dan belum jernih maka lakukan pemanasan kembali di atas waterbath pada suhu 80 derajat celsius, selama 1 menit.
  11. Setelah jernih ambil 50ul cairan yang ada di atas untuk di uji kedalam well yang berantibody.
Nah, diatas tadi tahapan dalam preparasi sample. Oiya kita juga bisa menghentikan analisa kita sampai di sini, apabila waktu kita sangat terbatas, bisa di lanjutkan untuk keesokan harinya, Dengan catatan hasil preparasi tertutup rapat dan di simpan di suhu -4 derajat celcius. penyimpanan sample tersebut bertahan hingga 3 hari. lebih dari tiga hari sample akan rusak. bila waktu kita masih panjang kita bisa lanjutkan analisa ke tahap berikutnya:
  • Keluarkan Reagent Kitts dari kulkas + 20-30 menit sbelum analisa di mulai, sampai suhu kitts yang akan di uji menyamai suhu ruang ( 20-250C )
  • Keluarkan Well dari tempatnya sesuai dengan jumlah sample dan standart yang di uji (Jangan biarkan Well terlalu lama terbuka pada udara udara bebas)
  • Masukan 50ul larutan standart dan 50ul Sample kedalam masing-masing Well yang sudah di siapkan
  • Setelah itu tambahkan kedalam masing-masing Well 100ul AOZ Antibody#1 dan di homogenkan dengan cara menggoyangkan Plat tersebut kurang lebih 10 detik setalah itu di Incubasi selama 30 menit (Tanpa cahaya) pada suhu ruang (20-250C).
  • Setelah di Incubasi selama 30 menit, buang reagent yang ada dalam Well tersebut dan di lakukan pencucian dengan 250ul 1xWashing Solution (yang sudah di encerkan 1+20), hal ini di lakukan sebanyak 3 kali.
  • Kemudian tambahkan 150ul 1xAntibody#2 dan di Incubasi selama 30 menit pada suhu ruang (20-250C). kondisi ruang gelap (Tanpa cahaya)
  • Setelah 30 menit di Incubasi, buang reagent yang ada di dalam Well tersebut dan lakukan pencucian dengan 250ul 1xWashing Solution (yang sudah di encerkan 1+20), hal ini di lakukan sebanyak 3 kali.
  • Tambahkan 100ul TMB Substrat kedalam setiap Well dan Incubasi selama 30 menit.
  • Setelah selesai Incubasi tambahkan 100ul Stop Buffer kedalam setiap Well dan baca Absorbance-nya dengan menggunakan Reader Stat Fax 450.
  • Setelah terbaca hasil Absorbance-nya, kemudian kita masukan hasil Absorbance-nya kedalam Software Antibiotic yang sudah di instal ke komputer.
Nah, baru saja kita telah menyelesaikan Analisa AOZ, silakan anda coba dan beritahu saya bagaimana hasilnya. Keberhasilan Analisa di tentukan oleh keahlian kita sebagai seorang analist, oleh karena itu berlatih dan teruslah berlatih agar bisa mendapatkan hasil uji yang sesuai dengan standart. Bagaimana anda siap untuk berlatih?

NB: Jika anda membutuhkan Training Analisa Antibiotik, Industri-General Trade Laboratory Chemical, Reagent Antibiotik, Equipment Supply bisa hubungi kami di 081331070937 / 03171830322. Terimakasih.

Salam Analist.